Hari itu sangat terik panas menyengat diponsel tertulis 36ÂșC sama dengan semangat membara dan menggebu-gebu, meskipun kami belum tahu apa nanti yang terjadi. Pukul 14.30 kami tiba di wana tirta tempat yang semula kami sepakati minggu lalu untuk bertemu. Di Wana Tirta sudah menunggu Pak Jagad ali, bu Hidayah,mas Bayu dan satu lagi Pak Teguh.
Oh ya besok adalah hari inspirasi hari ketiaka kami akan menginspirasi anak-anak di Daratan Atas Angin di Sekar sana salah satu daerah di kawasan Bojonegoro yang katanya lumayan terpencil. Ternyata juga lumayan terpencil mendaki gunung dan melewati lembah terutama lembah atas angin.
Sore itu kita berangkat bersama kita memutuskan untuk naik sepeda motor meski Mbak Hidayah membawa mobil. Aku masih berboncengan dengan Mulyanto kami menelusuri hutan demi hutan bersama-sama, walaupun kami baru kenal tetapi seperti sudah kenal lama.
Kami berangkat lewat jalur kecamatan Bubulan dari Wanatirta Dander. Perjalanan kala itu masih lancar jaya hanya beberapa tempat agak berbeda jalan yang beraspal berubah menjadi batu karena aspal telah terkelupas, sehingga aku harus mengeluarkan teknik mengemudiku yang paling handal seperti Valentino Rossi berkelok-kelok.
Sampailah kami di Atas Angin tempat yang melegenda diantara para petualang. Selama ini aku baru mendengar cerita tempat itu mulai dari keangkeranya dan bagaimana menghadapi tanjakanya. Benar saja sampai di sana luar biasa sampai sepeda motorku berhenti di atas di tengah atas angin sampai-sampai si Mulyanto turun dan mendorongku keatas. Semua hal itu terbayang dengan keindahan atas angin yang luar biasa tidak kalah dengan daerah lain yang selalu kita banggakan.
Malam telah tiba, semua tim berkumpul di tempat kami di SD Sekar I. awalnya aku membayangkan sekolah yang jelek kumuh, tetapi sebuah sekolah yang menurut aku sudah standard dan layak bahkan bagus.
Timku terdiri dari empat pengajar yang hebat-hebat pertama adalah mbak Siti Nurhidayah, seorang pengusaha wanita yang mantab. Yang ke dua adalah Pak Teguh Penulis yang luar biasa.
Selain itu juga ada dua Fotografer mas Bayu dan Mas Zikin serta beberapa panitia ada mas Jagad Ali fasilitator, Mulyanto, lina, Kharis, dan Udin walaupun kami baru bertemu kami sangat kompak.
Malam itu kami serius mempersiapkan mulai dari mengepak barang yang akan diberikan kepada anak-anak besok, mengonsep acara pembukaan dan penutupan serta permainan-permainan yang akan digunakan dalam rangkaian acara besok. Disela-sela mempersiapkan kita juga berkenalan dan saling tukar pikiran kususnya mengenai latar belakang dan pekerjaan kami, sehingga itu menambah kekraban diantara kami.
Pagi-pagi buta kami bangun karena instruksi dari panitia kami harus siap sebelum pukul 07.00 untuk upacara bendera. Udara dingin sangat menusuk tulang pagi itu dan pemandangan perbukitan yang asri sangat menambah suasana pagi yang indah di Kota Sekar.
Semua tim pagi itu sudah siap dan penuh semangat untk menebar inspirasi. Semuanya berdandan maksimal sesuai dengan kostum keseharian ketika bekerja. Anak-anak mulai menaiki gerbang sekolah, karena gerbang sekar I cukup unik bentuknya jalan menanjak, mungkin filosofinya mendaki kepuncak ilmu untuk kesuksesan. Pertama terlihat adalah senyum dan tawa lepas dari anak-anak yang baru datang. Mereka agak kaget melihat siapa yang datang ke sekolah mereka. Seolah-olah di mata mereka bertanya-tanya mau apa orang-orang ini????.
Upacara bendera hari senin dimulai petugas upacara mulai menjalankan tahap demi tahap dalam upacara bendera. upacara berjalan sangat lancar tidak ada kesalahan dari petugas upacara yang merupakan anak-anak kelas liam maupun kelas 6. Juru foto mas Zikin dan Mas Bayu mengambil setiap momen dari upacara bendera tersebut. Kedua juru foto itu sangat luar biasa bahkan tidak ada satupun momen yang tidak diabadikan dalam kamera mereka.
Tibalah jam pertama aku dapat giliran pertama di kelas 5. Pada awalnya aku bingung harus bagaimana karena aku sudah lama tidak mengajar SD. Ketiak aku masuk sambutan dari anak-anak sangat luar biasa mereka tersenyum optimis berteriak keras ketika aku ajak meneriakan yel-yel. Semangat yang luar baiasa dari anak-anak tepian gunung.
Selanjutnya aku masuk ke kelas 6 sangat luar biasa sambutan di sana semangat, dan mereka sudah punya cita-cita yang akan mereka perjuangkan ketika mereka besar nanti. Walaupun dia atas gunung mereka semua optimis bahwa mereka akan menggapai langit. Kelas 6 lebih dewasa dari kelas sebelumnya. Banyak yang sudah diketahui oleh kelas 6 dan mereka tergolong anak-anak yang pandai dan berani mengutarakan pendapat.
Seperti kelas sebelumnya di kelas 6 aku memberikan permainan-permainan motivasi-motivasi yang membuat mereka senang. Sedikit bercerita Bahasa Indonesia Intinya selama sehari itu kita besenang-senang dan bergembira.
Jam terakhir aku di kelas 4 sama dengan kelas yang lain kita bernyanyi meneriakan yel-yel dan tentunya bagi-bagi hadiah. Memang pengetahuan mereka terbatas tetapi sekali lagi semangat anak-anak itu yang menginspirasi kami.
Pada waktu akhir pelajaran baik kelas 5,6,4 aku suruh untuk membuat kerajinan kertas berbentuk pesawat. Sebelumnya cita-citanya aku suruh untuk menuliskan di pesawat tersebut. Ketika sebelum pesawat di terbangkan kita.
Di akhir kelas inspirasi hari itu semua siswa berkumpul kembali mereka menuliskan cita-cita mereka ke selembar kertas dan menempelkan pada banner. Ketika menempelkan mereka harus melompat sama dengan cita-cita yang harus digapai.
Pada hari itu ada kepuasan di dalam batinku kepuasan yang selama ini belum ku temukan, kepuasan memberi tanpa pamrih, kepuasan di mana kita datang dari semua penjuru arah berkumpul dan memberikan ispirasi. Semua hanya keikhlasan dan kebahagiaan hal yang sangat jarang aku temui ditengah Pragmatisme kehidupan yang semakin merajalela.
Pada hari itu tujuan ku datang ke sana untuk memberikan inspirasi ke anak-anak SD setidaknya itu yang ditekankan panitia pada pengajar. Tetapi semangat dari anak-anak SD dan keikhlasan dari fasilitator, panitia, tentunya pengajar. Hal itu memberikan inspirasi yang sangat positif bagi aku pribadi. Aku sadar bahwa memberi lebih membahagiakan daripada menerima. Kelas inspiras memang menginspiras. Untuk semua yang membaca coretan ini Salam Inspirasi.
*Penulis adalah Dosen dan Pengajar Kelas Inspirasi Bojonegoro 2 SDN Sekar I.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar