
Salam sayang untuk semua team yang terlibat di Kelas Inspirasi Bojonegoro 3. Tahun ini saya benar-benar mendapatkan pelajaran yang sangat berharga mengenai kehidupan. Selalu ada cerita menarik dalam pelaksanaan Kelas Inspirasi Bojonegoro setiap tahunnya, tapi rasanya baru kali ini saya merasakan sensasi berbeda dimana rasa kekeluargaan yang kita bangun sudah sangatlah kuat.
Saya masih heran dengan orang-orang yang ikut dalam pelaksaan Kelas Inspirasi ini, kog ada orang yang mau bercapek-capek, tanpa dibayar, malah mengeluarkan uangnya untuk mengikuti kegiatan ini. Mereka adalah orang-orang yang istimewa dan orang-orang yang berhati mulia, senang berbagi dan orang-orang yang memiliki rasa ingin membangun bangsanya, rasa ingin ikut melunasi janji kemerdekaan “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.
Anak-anak Negeri yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar ini adalah generasi penerus bangsa. Mereka patut mendapatkan pendidikan yang layak dan harus ada rangsangan untuk itu semua. Kebanyakan dari anak Negeri yang tinggal di pedalaman, sekolah itu hanya membuang-buang waktu dan tidak ada harganya, karena bagi mereka membantu orang tua dan bekerja itu adalah hal yang utama.
Kadang suka miris melihat anak-anak perempuan usia SD kelas 5 atau 6 itu sudah dinikahkan. Ini jaman modern, tapi tradisi seperti itu masih saja ada. Ini sangat membahayakan ketika mereka nanti hamil diusia anak-anak yang belum beranjak dewasa, karena taruhannya adalah nyawa manusia. Mungkin juga kita perlu menyadarkan pemikiran orang tua mereka supaya menyekolahkan anak-anaknya kejenjang yang lebih tinggi.
Tapi banyak juga dari orang tua mereka yang ngeyel, karena orang tua tersebut juga hanya tamatan SD, bahkan belum sampai lulus di tingkat SD. Mungkin mereka belum tau kalau sekarang ada UU Perlindungan anak, tapi siapa yang mau perduli kalau satu desa masih menganut tradisi tersebut. Desa mereka juga berada ditengah hutan dan masih terisolasi, butuh perjuangan keras untuk bisa sampai kesana.
 |
Air Mata Haru Team SDN Tondomulo 3 |
Tahun ini banyak sekali kejutan, ada banyak relawan pengajar yang datang dari luar daerah. Dari Padang, Jakarta dan malang. Bahkan ada panitia yang datang jauh-jauh dari Madiun dan Magetan, sungguh sebuah kehormatan bisa menyambut teman-teman semua di Bojonegoro, ada rasa haru menyelimuti ketika melihat mereka secara langsung.
Dari 6 sekolah dasar yang ikut terlibat, 2 diantaranya merukan sekolah dengan akses yang cukup sulit. Bahkan ada yang terjatuh ditengah perjalanan menuju ke lokasi sekolah tersebut. Ada juga yang harus berjalan kaki kurang lebih 3 jam untuk sampai ke lokasi sekolah yang terlibat di Kelas Inspirasi Bojonegoro 3. Daerah ini masih terisolasi dan berada di tengah hutan.
Bergetar rasanya berada di SD yang masih terisolasi tersebut. Bahkan dari mereka kebanyakan tidak tau wajah kota Bojonegoro itu seperti apa, berbagai icon kota Bojonegoro yang tim bawa kesana saja mereka tidak tau kalau itu ada didaerah tempat mereka tinggal.
Pasca acara, tepatnya hari minggu, 7 juni 2015 kemarin tim Kelas Inspirasi Bojonegoro SDN Tondomulo 3 , mengajak anak-anak tersebut keliling kota Bojonegoro, dan air mata harupun pecah mengiringi perpisahan hari itu. Anak-anak sangat nampak bahagia dan sedih karena waktu kami berjumpa sangatlah sebentar. Semoga tidak berhenti disini, kami berharap suatu saat bisa kembali kesana dan bermain lagi bersama mereka.
 |
Pendopo Pemkab Bojonegoro |
Terimakasih untuk all team Kelas Inspirasi Bojonegoro 3 yang sangat luar biasa. Semoga di Kelas Inspirasi Bojonegoro 4 nanti lebih banyak hati yang terlibat di pelaksanaannya.
#JabatErat
Nova Wijaya
0 $type={blogger}:
Posting Komentar